Materi selanjutnya adalah materi ke 5 dari Perhitungan Sudut Horizontal dengan judul Pengukuran
Beda Tinggi adalah :
Pengukuran
Sipat Datar Memanjang
WP
= Water Pass
Keterangan
:
Kolom
(1) dan (7) : Letak titik-titik dengan rambu berada
Kolom
(2)
: Data hasil percobaan waterpass
ke rambu muka dan belakang dan data
benang tengah ( stand II )
Contoh
:
Stand
I : BT belakang = 1,525 m
BT muka
= 1,415 m
Stand
II : BT belakang = 1,440 m
BT muka = 1,330 m
Kolom
(3)
:
Data hasil bacaan benang atas (BA) dan benang bawah (BB) untuk rambu muka
dan belakang alat pada stand I.
Contoh
:
Rambu
belakang BA
= 1,655 m
BB
= 1,395 m
Rambu
muka BA
= 1,545 m
BB
= 1,285 m
Kolom
(4) : Hasil perhitungan
jarak
Contoh
:
Jarak
ke belakang =
( BA belakang – BB belakang ) x 100
= ( 1,655 –
1,395 ) x 100
= 26 m
Jarak
ke muka = ( BA muka – BB
muka ) x 100
= ( 1,545–
1,285 ) x 100
= 26 m
Kolom
(5) :
Beda tinggi antara 2 titik yang diberi rambu ( belakang dan muka ) dapat
berharga positif atau negatif. Berharga positif apabila titik di muka pesawat
lebih tinggi daripada titik di belakang pesawat. Serta bernilai negatif apabila
titik di belakang pesawat lebih tinggi daripada titik di muka pesawat.
Contoh :
Beda tinggi stand I = BT belakang – BT muka
=
1,525 – 1,415
=
0,11 m
Beda tinggi stand II = BT belakang – BT muka
=
1,440 – 1,330
=
0,11m
Kolom
(6) :
Rata-rata beda tinggi antara stand I dan stand II
Contoh :
=
0,11 m
Pengukuran
sipat datar memanjang ini dilakukan 2 kali yaitu pergi (dari titik 1 ke 5) dan
pulang (dari titik 5 ke 1 ).
Postingan
berikut yang akan kami bagikan kepada kita semua adalah lanjutan Perhitungan Sudut Horizontal bagian 6 yang berjudul ”Pengukuran Tampang Melintang”
No comments :
Post a Comment