Dasar
Ilmu UKUR TANAH
Jika anda ingin sukses sebagai seorang Surveyor,
anda harus menguasai dasar-dasar surveyor “ Seperti Mamakai alat Survey atau
alat Ukur al : theodolite, water pass, kompas, total stasion dan lain-lain ”,
kita memang harus mencari tempat belajar yang tepat, salah satunya jadi helper
survey. Atau sekolah Survey dan topograpy
Dalam ilmu ukur tanah ada bebrapa pengukuran dan
rumus al :
- Pengukuran Polygon
- Pengukuran Tacheometry ( menentukan jarak datar
dan beda tinggi )
- Pengukuran Plani Metris ( menggambarkan satu
bentuk bangunan pada peta )“ Tidak semua Surveyor menguasai Hal diatas. ”
Tergantung situasi dan pekerjaan apa yg dilakukan, tapi kalau dasarnya sudah
pasti menguasai bila tidak berarti non surveyor. Sebab saat ini bnyak surveyor
INSTAN maksudnya hanya sebagai OPERATOR ALAT belum menguasai ilmunya atau masih
minim Pengalaman.
Dalam pekerjaan survey ada yg namanya mengikat ke
belakang dan kemuka.
Maksud dan tujuan nya adalah untuk mencari untuk
mencari 2 titik yg hilang dan mempunyai titik pengikat yg telah diketahui
kordinatnya, dan mempermudah serta mengetahui hitungan.
Pengertian
Survey [Pemetaan]
Adalah Suatu pekerjaan pengukuran yang di lakukan di
atas permukaan bumi,dengan Tujuan untuk mengambil data-data.
Untuk menguasai ILmu survey dengan baik kita harus
belajar juga al :
– Ilmu Ukur Tanah
– Tehnik gambar bangunan
– Ilmu Matematika
– Tehnik mengoperasikan alat-alat survey
* JENIS SURVEYOR *
1. Surveyor Gedung/Bangunan baik
bertingkat atau tidak.
2. Surveyor Jalan dan Jembatan.
3. Surveyor Tambang.
* TUGAS-TUGAS SURVEYOR *
1. Menentukan titik batas area proyek
dan titik as gedung/bangunan.
2. Marking untuk AS, Elevasi posisi
bangunan misalnya : posisi Kolom, dinding, kamar mandi dan lain-lain.
3. Mencek kedatarn Balok atau Lantai
yg di pasang Tukang Kayu.
4. Membuat batas cor pada lantai dan
balok agar tidak ketinggian.
5. Mencek Pemasangan Kolom atau
Bangunan agar diketahui miring atau tidak.
6. Memantau setiap adanya pengecoran
baik dilantai atau kolom agar sesuai dengan gambar.
Rumus
Pythagoras Serta Penerapannya
Rumus matematika yang sangat familiar dikalangan
pelajar yaitu rumus pythagoras, bagi sobat semua juga pastinya sudah tidak
asing lagi. Pengertian dari rumus pythagoras yaitu rumus yang digunakan untuk
mencari panjang sisi pada sebuah segitiga siku-siku. Apa itu segitiga siku?
yaitu segitiga yang salah satu sudutnya memiliki besar 90°.
Untuk membuktikan rumus pythagoras / teorema pythagoras diatas, sebenarnya terdapat banyak cara. Pada kesempatan kali ini akan kita gunakan cara sederhana untuk membuktikannya. Jika kita mempunyai segitiga siku-siku, cobalah disusun sehingga membentuk sebuah persegi seperti gambar dibawah ini.
Luas
Persegi Besar = Luas Persegi
Luas Persegi Besar = luas persegi
putih Kecil + Luas 4 Segitiga
(a+b)2 = c2 + 1/2ab+1/2 ab+1/2 ab
+1/2 ab
(a+b)2 = 2 ab
a2 + 2ab + b2 = c2 + 2ab
a2 +b2 = c2
Pembuktian teorema pythagoras yang
lain dapat sobat lakukan langsung dirumah, jika rumah sobat menggunakan lantai
ubin atau keramik. Cobalah buat segitiga dengan alas 4 keramik dan tinggi 3
keramik, seperti gambar dibawah ini.
Jika
sudah, silahkan sobat hitung panjang sisi miring yaitu garis yang diberi tanda
warna merah. Jika sobat semua benar dalam menghitungnya akan diperoleh hasil
panjang sisi miring yaitu 5 kali panjang ubin/ keramik.
Dalam kehidupan nyata rumus
pythagoras banyak pemanfaatannya, salah satu contohnya yaitu pada bidang
arsitektur. Seorang arsitek akan menggunakan rumus pythagoras dalam menentukan
kemiringan suatu bangunan misalnya saja kemiringan sebuah tanggul agar tanggul
tersebut dapat menahan tekanan air. Contoh lainnya yaitu seorang tukang kayu,
ketika dia membuat segitiga penguat pilar dia menggunakan rumus pythagoras.
Perhatikan contoh soal dibawah ini :
1. Jika diketahui BC = 8cm, AC =
6cm. Berapakah panjang sisi AB pada gambar di bawah ini ?
Jawab:
AB2 = AC2 + BC2
= 62 + 82
= 36 + 64
= 100AB
= √100
= 10
Jadi panjang sisi AB adalah 10cm.
2. Berapakah panjang sisi a pada
gambar di bawah ini ?
Jawab:
Karena yang ditanyakan adalah
panjang jika jarak miringnya 17 , maka berlaku rumus:
a2 = c2 – b2
= 172 – 82
= 289 – 64 = 225
a = √225 = 15 cm
NOTE : ANGKA 2 DIATAS ADALAH PANGKAT
2 ( KUADRAT ) misalnya : a2 = A. kuadrat